Adhe_Blazzerikers
Jumat, 23 Maret 2012
Tingkat Kesadaran
( Macam-macam Tingkat Kesadaran )
Tingkat kesadaran
adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari
lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan
menjadi :
- Compos Mentis
(conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat
menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
- Apatis,
yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya,
sikapnya acuh tak acuh.
- Delirium,
yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak,
berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
- Somnolen
(Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor
yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang
(mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban
verbal.
- Stupor (soporo
koma), yaitu keadaan seperti tertidur
lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
- Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon
terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah,
mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
Perubahan tingkat kesadaran
dapat diakibatkan dari berbagai faktor, termasuk perubahan dalam lingkungan
kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran
darah ke otak, dan tekanan berlebihan di dalam rongga tulang kepala.
Adanya defisit tingkat kesadaran
memberi kesan adanya hemiparese serebral atau sistem aktivitas reticular
mengalami injuri. Penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan peningkatan
angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).
Jadi sangat penting dalam mengukur
status neurologikal dan medis pasien. Tingkat kesadaran ini bisa dijadikan
salah satu bagian dari vital sign.
Penyebab Penurunan
Kesadaran
Penurunan tingkat kesadaran
mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika
otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia); kekurangan aliran darah (seperti
pada keadaan syok); penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis)
; pada keadaan hipo atau hipernatremia ; dehidrasi; asidosis, alkalosis;
pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan: hipertermia, hipotermia; peningkatan
tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak); infeksi
(encephalitis); epilepsi.
Mengukur Tingkat
Kesadaran
Salah satu cara untuk mengukur
tingkat kesadaran dengan hasil seobjektif mungkin adalah menggunakan GCS (Glasgow
Coma Scale). GCS dipakai untuk menentukan derajat cidera kepala. Reflek
membuka mata, respon verbal, dan motorik diukur dan hasil pengukuran
dijumlahkan jika kurang dari 13, makan dikatakan seseorang mengalami cidera
kepala, yang menunjukan adanya penurunan kesadaran.
Metoda lain adalah menggunakan
sistem AVPU, dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert),
berespon dengan kata-kata (verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri
(pain), atau pasien tidak sadar sehingga tidak berespon baik verbal
maupun diberi rangsang nyeri (unresponsive).
Ada metoda lain yang lebih sederhana
dan lebih mudah dari GCS dengan hasil yang kurang lebih sama akuratnya, yaitu
skala ACDU, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness),
bingung / kacau (confusion), mudah tertidur (drowsiness), dan
tidak ada respon (unresponsiveness).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar