Adhe_Blazzerikers
Rabu, 02 Mei 2012
PERSONAL HYGIENE
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Fisiologi Kulit
Sistem integumen terdiri atas kulit, lapisan subkutan di bawah kulit dan pelengkapnya, seperti kelenjar dan kuku. Kulit terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan epidermis yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel epitel. Sel-sel epitel ini mudah sekali mengalami regeneras. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah.
Lapisan kedua adalah lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot, saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar : pertama kelnejar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebun yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut. Kedua, kelenjar serumen yang terdapat dalam telingga yang berfungsi sebagai pelumas dan berwarna cokelat.
Fungsi Kulit :
1. Proteksi tubuh
2. Pengaturan temperatur tubuh
3. Pengeluaran pembuangan air
4. Sensasi dari stimulus lingkungan
5. Membantu keseimbangan carian da eletrolit
6. Memproduksi dan mengabsorpsi vitamin D
Macam-macam Personal Hygiene
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
1. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
1. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya
1. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
1. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
1. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
1. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
1. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
Personal hygiene
(Kebersihan diri)
oleh: Agus Pradjawanto
oleh: Agus Pradjawanto
Definisi
Personal
hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara
perawatan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya.Seseorang tidak
dapat melakukan perawatan diri sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau
keadaan emosional klien.
Oleh
karena itu perlu bantuan orang lain.Peran perawat dalam personal
hygiene adalah untuk mempertahankan atau membantu klien memelihara
integritas kulit sehingga sel-sel kulit mendapat nutrisi dan hidrasi
yang diperlukan untuk menahan cedera dan penyakit.
Tujuan perawatan personal hygiene adalah
· Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri
· Menghilangkan bau badan yang berlebihan
· Memelihara integritas permukaan kulit
· Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
· Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
· Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
· Meningkatkan percaya diri seseorang
· Menciptakan keindahan
· Meningkatkan derajat kesehatan sesorang
Prinsip dalam melakukan perawatan personal hygiene adalah
· Gunakan komunikasi terapeutik selama perawatan hygiene
· Selama dalam perawatan hygiene,Perawat dapat melakukan tindakan keperawatan yang lain, misalkan latihan gerak
Faktor – faktor yang mempengaruhi kebersihan diri
Citra tubuh
Penampilan
umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut.
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi
sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian ketika
merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat
keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra
tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka
perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.
Praktik social.
Kelompok-kelompok
social wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik
hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan
praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang
dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya
merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
3. Status sosio-ekonomi
sumber
daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan
bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan
kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk
ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh
kelompok social klien.
- Pengetahuan
Pengtahuan
tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi
praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri.
Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien
untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang
diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat
memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.
- Variable kebudayaan
Kepercayaan
kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene.
Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan
diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi
kesehatan. Di Negara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk
mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
- Pilihan pribadi
Setiap
klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk
mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut . klien memilih produk
yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut
pilihan pribadi.
- kondisi fisik.
Orang
yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau
menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan
untuk melakukan hygiene pribadi.
Anatomi dan fisiologi
Rongga
mulut dilapisi dengan membran mukosa. Membra merupakan jaringan epitel
yang melapisi dan melindungi organ ,mensekresi mukus untuk menjaga
jalan saluran sistem pencernaan dan mengabsorbsi nutrien.
Mulut atau bukal rongga yang terdiri dari bibir sekitar pembukaan mulut
, leher sepanjang sisi dinding rongga,lidah serta otonya, langi-langit
mulut bagian depan dan belakang yang mebentuk akar rongga.
Kelainan / Patofisiolologi gigi dan mulut
Mulut
merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila
tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama
bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan
membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket
dan tidak berwarna. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi
bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan
melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan
email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang
Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan
pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan
oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas
garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang
gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.
Bila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan
bergeraknya gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi
tulang pendukung dan ligamen (jaringan pengikat) sekitarnya dan
menyebabkan tanggalnya gigi.
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung
oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal,
dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap.Kondisi
ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat. Namun, oleh karena
berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal
daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi
prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah
parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi
Padahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum. Selain itu, gigi yang tidak terawat
juga menyebabkan nafas tidak segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat
pergaulan. Karena itulah, sebagai remaja (apalagi yang sedang melakukan
pendekatan pada pujaan hati) kita harus tahu seluk beluk perawatan
mulut dan gigi.
Beberapa gangguan yang terjadi pada gigi dan mulut :
· Bau mulut
Selain
rasa sakit, akibat paling nyata dari buruknya kondisi mulut dan gigi
adalah bau mulut. Bau mulut sendiri dapat disebabkan oleh faktor
internal dan eksternal. Faktor internal biasanya disebabkan oleh
penyakit sistemik yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan
lain, seperti diabetes melitus, kelainan pada saluran pencernaan atau
pernafasan, penyakit-penyakit pada kerongkongan
Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan
seperti pengaruh minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu bawang putih
atau bawang merah, faktor pembersihan gigi yang tidak optimal, dan
kebiasaan merokok.
Mulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor
penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi
hari bau mulut kita juga kurang sedap, yang segera hilang setelah kita
sikat gigi dan minum air.
· Akibat lain dari gigi tidak terawat
Walaupun
amat jarang terjadi, penyakit gigi terkadang dapat juga menyebabkan
kematian. Gigi berlubang yang didiamkan dan tidak dirawat akan menjadi
sumber infeksi dan dapat mempengaruhi kondisi organ lainnya
Bakteri dari gigi berlubang dapat terus menembus jaringan lebih dalam
yang disebut pulpa gigi yang terdiri dari jaringan syaraf, pembuluh
darah dan limfe. Bakteri kemudian menghancurkan seluruh pulpa,
terkadang sampai tidak ada lagi jaringan pulpa yang masih hidup.
Keadaan ini memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar
berbentuk kantung yang disebut granuloma. Granuloma mengandung jaringan
lunak, bakteri, nanah dan lain sebagainya, yang dapat tertekan dalam
aliran darah sehingga terbawa ke bagian lain dari tubuh. Selain aliran
darah, penyebaran bakteri atau nanah ini dapat juga melalui saluran
limfe, hubungan langsung dengan saluran pernafasan dan saluran
pencernaan.
Penyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat menimbulkan penyakit
seperti misalnya pada mata, hidung, jantung, persendian, sakit,
penyakit pada saluran pencernaan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi
fokal.
.
·
Dua tipe masalah besar adalah karies gigi (lubang) dan penyakit
periodontal (pyorrhea). Karies gigi merupakan masalah mulut paling umum
dari orang muda. Perkembangan lubang merupakan proses patologi yang
melibatkan kerusakan email gigi pada akhirnya melalui kekurangan
kalsium. Kekurangan kalsium adalah hasil dari akumulasi musin,
karbohidrat, basilus asam laktat pada asaliva yang secara normal
ditemukan pada mulut, yang membentuk lapisan gigi yang disebut plak.
Plak adalah transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar
kepala gigi pada margin gusi. Plak mencegah dilusi asam normal dan
netralisasi, yang mencegh disolusi bakteri pada rongga mulut. Asam
akhirnya merusak gigi dan email, pada kasus yang berat, merusak pulpa
atau jaringan spon dalam gigi. Lubang pertama kali mulai sebagai
diskolorasi pengapuran putih dari gigi. Selanjutnya dengan
berkembangnya lubang, gigi menjadi kecoklatan atau kehitaman.
· Untuk orang yang berusia lebih dari 35 tahun, masalah yang paling umum adalah pyorrhea. Penyakit periodontal
adalah penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membrane
periodontal atau ligament periodontal (mosby, 1994). Diperkirakan bahwa
25% - 75% populasi orang dewasa dengan gigi alami memiliki beberapa
bukti dari penyakit ini (Coleman, Nelson, 1993). Penambahan penyakit
seperti berikut:
Deposit kalkulus pada gigi digaris gusi.
Gingiva menjadi bengkak dan perih.
Peradangan menyebar, pembentukan celah atau kantong antara gusi dan gingival, gusi menyusut.
Tulang alveolar hancur, dan gigi lepas (lewis, collier, 1996).
· Halitosis (bau
nafas) merupakan masalah umum. Hal ini akibat hygiene mulut yang buruk,
memasukkan makanan tertentu, atau proses infeksi atau penyakit. Hygiene
mulut yang tepat mengeliminasi bau, kecuali penyebabnya adalah kondisi
sistemik seperti penyakit liver atau diabetes.
· Perawat seringkali menghadapi keilosis
pada klien. Gangguan termasuk bibir yang retak, terutama pada sudut
mulut. Defisiensi riboflavin, nafas mulut, dan saliva yang berlebihan
dapat menyebabkan keilosis., pemberian minyak pada bibir mempertahankan
kelembaban, dan salep antijamur atau antibakteri memperkecil
perkembangan mikroorganisme.
·
Gejala penyakit periodontal meliputi gusi yang berdaiah; bengkak,
jaringan yang radang; garis gusi yang menyusut, dengan pembentukan
celah atau kantong antara gusi dan gigi dan kehilangan gigi tiba-tiba.
Jika perawatan mulut yang tepat tidak dipertahankan, maka bekteri mati,
disebut tartaryang mengumpul disepanjang garis gusi. Tartar
menyerang gusi dan serat yang menempel pada gigi, akibatnya kehilangan
gigi. Tindakan preventif paling baik adalah pembersihan dengan flossing dan gosok gigi yang teratur.
· MASALAH MULUT LAIN
Stomatitis
adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi,
seperti tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakyeri, virus, atau
jamur; atau penggunaan obat kemoterapi. Glositis adalah peradangan lidah hasil karena penyakit infeksi atau cidera, seperti luka bakar atau gigitan. Gengikitis
adalah peradangan gusi, biasanya karena higiene mulut yang buruk atau
terjadi tanda leukimia, defisiensi vitamin, atau diabetes melitus.
Perawatan mulut khusus merupakan keharusan apabila klien memiliki
masalah oral ini. Perubahan mukosa mulut yang berhubungan dengan mudah
mengarah kepada malnutrisi, yang merupakan perhatian utama bagi klien
yang memiliki kanker (Griefzu, Radjeski, Winnick, 1990).
Nursing proses
A. Pengkajian
Pengkajian
perawat tentang bibir,gigi,mukosa buccal,gusi,langit-langit,dan lidah
klien. Perawat memeriksa semua daerah ini dengan hati-hati tentang
warna,hidrasi,tekstur,dan lukannya. Klien yang tidak mengikuti praktik
hygiene mulut yang teratur akan mengalami penurunan jaringan
gusi,gusiyang meradang,gigi yang hitam (khususnya sepanjang margin
gusi),karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Rasa sakit yang
dilokalisasi adalah gejala umum dari penyakit gusi atau gangguan gigi
tertentu. Infeksi pada mulut melibatkan organisme seperti treponeme
pallidum, neisseria gonorrhoeae, dan hominis virus herpes. Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, jika klien hendak memperoleh radiasi atau
kemoterapi,sangat penting mungumpulkan data dasr mengenai keadaan
rongga mult klien. Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk perwatan
preventif bagi klien saat mereka melewati pengobatan ( Greifzu
Radjeski, Winnick, 1990).
Pengkajian
rongga mulut klien dapat menunjukkan perubahan aktual atau potensial
dalam integritas struktur mulut. Diagnosa keperawatan yang berhubungan
dapat merefleksikan masalah atau komplikasi akibat perubahan rongga
mulut. Penemuan perawat juga menunjukkan kebutuhan klien untuk bantuan
perawatan mulut karena defisit perawatan-diri. Identifikai diagnosa
yang akurat memerlukan seleksi faktor yang berhubungan yang menyebabkan
masalah klien. Perubahan pada mukosa mulut akibat pemaparan radiasi,
misalnya, akan memerlukan intervensi berbeda dari pada kerusakan mukosa
akibat penempatan selang andotrakea.
B.Perencanaan
Menyusun
rencana keperawatan untuk klien yang membutuhkan higiene mulut termasuk
mempertimbangkan pilihan, status emosional, sumber daya ekonomi, dan
kemampuan fisik klien. Perawatan harus membina hubungan yang baik
dengan klien untuk membantu praktik higiene mulut. Beberapa klien sanat
sensitif tentang kondisi mulut mereka dan enggan membiarkan orang lain
merawat. Dalam banyak kasus, klien (seperti yang terkena diabetes dan
kanker ) juga tidak sadar bahwamereka berisiko penyakit gigi dan
periodontal dan karenanya memerlukan pendidikan ekstensif. Klien yang
mengalami perubahan mukosa akan memerlukan perawatan jangka panjang.
Hasil tidak dapat terlihat untuk beberapa hari atau minggu. Keluarga
dapat memainkan peranan penting dalam pembelajaran bagaimana untuk
memeriksa rongga mulut klien terhadap perubahan dan memberikan higiene
mulut meliputi sebagai berikut :
- Klien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik.
- Klien mampu melakukan sendiri perawatan higiene- mulut dengan benar.
- Klien akan mencapai rasa nyaman .
- klien akan memahami praktik higiene-mulut.
C. Implementasi
Higiene
mulut yang baik termasuk kabersihan, kenyaman, dan kelembaban struktur
mulut. Perawatan yang tepat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi.
Klien di rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang seringkali
tidak menerima perawatan agresif yang mereka butuhkan. Perwatan mulut
harus diberikan teratur dan setiap hari. Frekuensi tindakan higiene
bergantung pada rongga mulut klien.
D. Evaluasi
• Melihat kembali perkembangan kesembuhan klien
• Hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam beberapa hari
• Pembersihan yang berulang-ulang harus sering kali dilakukan.
• Perawat mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi selama evaluasi
KONSEP PERSONAL HYGIENE
Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentinu dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai
individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di
antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang
terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.
Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal
ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah
sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani
yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Fisiologi Kulit
Sistem
integumen terdiri atas kulit, lapisan subkutan di bawah kulit dan
pelengkapnya, seperti kelenjar dan kuku. Kulit terdiri atas 2 lapisan
yaitu lapisanepidermis yang terdapat pada bagian atas yang
banyak mengandung sel-sel epitel. Sel-sel epitel ini mudah sekali
mengalami regeneras. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah.
Lapisan kedua adalah lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot, saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar : pertama kelnejarsebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebun yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut. Kedua, kelenjar serumen yang terdapat dalam telingga yang berfungsi sebagai pelumas dan berwarna cokelat.
Fungsi Kulit :
1. Proteksi tubuh
2. Pengaturan temperatur tubuh
3. Pengeluaran pembuangan air
4. Sensasi dari stimulus lingkungan
5. Membantu keseimbangan carian da eletrolit
6. Memproduksi dan mengabsorpsi vitamin D
Macam-macam Personal Hygiene
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1. Body image
Gambaran
individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.
1. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
1. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan
alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi
yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya
1. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat
penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
1. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
1. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
1. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1. Dampak Fisik
Banyak
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi
adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
1. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
1. Pengertian personal hygiene
Personal
hygiene atau perawatan diri/kebersihan diri merupakan perawatan diri
sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara
fisik maupun psikologis.
2. Jenis Perawatan Diri
a. Perawatan diri pada kulit
Kulit
merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi
tubuh dari berbagai kuman atau trauma, yang mana perawatan kulit
seperti mandi bermanfaat untuk menghilangkan atau membersihkan bau
badan, keringat dan sel yang mati, serta merangsang sirkulasi darah,
dan membuat rasa nyaman.
b. Perawatan diri pada kuku tangan dan kaki
Menjaga
kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri karena kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku.
Yang bermanfaat mencegah infeksi dan rasa nyaman pasien. Perawatan memotong kuku jari tangan dan jari kaki
untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam kuku yang panjang, dan
Bau kaki dan cedera pada jaringan lunak Sering kali klien tidak
menyadari masalah pada kuku tangan dan kaki sampai terjadi nyeri atau rasa tak nyaman.
c. Perawatan diri pada rambut
Rambut
merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta
pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat
diidentifikasi. Rambut barmanfaat mencegah infeksi daerah kepala. Untuk
menjaga supaya rambut kelihatan bersih dan tidak berketombe dianjurkan
minimal sekali seminggu keramas ( cuci rambut ) dengan memakai samphoo.
Samphoo berfungsi membersihkan rambut juga untuk memberikan beberapa
vitamin bagi rambut sehingga rambut subur dan berkilau.
d. Perawatan diri pada mulut dan gigi
Gigi
dan mulut harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini
kuman dapat masuk. Sehingga menyikat gigi bertujuan untuk menghilangkan
plak yang dapat menyebabkan gigi berlubang ( Caries ) dan menyebabkan
sakit gigi. .Sebagaiman kita ketahui gigi berfungsi disamping untuk
keindahan juga untuk mengunyah makanan , jika terjadi sakit gigi
apalagi kalau gigi ompong maka sangat menyulitkan untuk makan.
e. Kebutuhan kebersihan lingkungan pasien
Pemenuhan
kebutuhan kebersihan lingkungan pasien yang dimaksud disini adalah
kebersihan pada tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur
diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa ada gangguan selama
tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan.
Personal Higiene

1. Untuk yang masih mempunyai gigi :
Menyikat
gigi secara teratur sekurang-kurangnya dua kali dalam sehari, pagi hari
dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi dan lidah.
Bila
ada gigi berlubang, sebaiknya segera ke Puskesmas. Bila tetap ada
endapan warna kuning sampai cokelat, kirim ke Puskesmas/dokter gigi.
2. Bagi yang menggunakan gigi palsu :
Gigi dibersihkan dengan sikat gigi perlahan-lahan di bawah air yang mengalir. Bila perlu dapat digunakan pasta gigi.
Pada waktu tidur, gigi tiruan/palsu tidak dipakai dan direndam dalam air bersih.
3. Bagi mereka yang tidak mempunyai gigi sama sekali :
Setiap habis makan juga harus menyikat bagian gusi dan lidah untuk membersihkan sisa makanan yang melekat.

1. Cuci
rambut secara teratur paling sedikit dua kali seminggu untuk
menghilangkan debu dan kotoran yang melekat di rambut dan kulit kepala.
2. Potong kuku secra teratur.

- Tempat tidur harus selalu dibersihkan. Kasur yang cekung ditengah hendaknya dibalik setiap kali bila tempat tidur dibersihkan. Juga kasur harus dijemur ditengah terik matahari.

Usaha
untuk membersihkan kulit dapat dengan cara mandi setiap hari secara
teratur, paling sedikit dua kali sehari. Pada saat mandi lansia
sebaiknya mempergunakan air hangat untuk merangsang peredaran darah dan
mencegah kedinginan, menggunakan

Elastisitas
lensa mata pada lanjut usia berkurang. Akibatnya, tulisan yang kecil
menjadi kabur pada jarak normal, tapi jadi terang bila jarak didekatkan.
Gejala yang tak normal antara lain :
· Penglihatan menjadi ganda
· Bintik hitam atau ada daerah yang gelap
· Sakit pada mata
· Terlihat ada warna atau terang di sekitar ujung-ujung objek
· Mata yang kemerahan
· Tiba-tiba kehilangan kemampuan melihat dengan jelas
Bila
ada gejala-gejala ini, harus segera mengkonsultasikan diri ke dokter.
Setiap dua tahun mata harus dikontrol, bila tidak ada kelainan.
Tidak usah menunggu sampai dua tahun bila ada kelainan-kelainan seperti :
· Kesulitan membaca
· Memasukkan benang ke lubang jarum
· Kesulitan membaca nomor bus dan lain-lain
Sabun yang halus dan jangan terlampau sering karena dapat mempengaruhi keadaan kulit yang sudah kering dan keriput.
Manfaat mandi adalah menghilangkan bau, menghilangkan kotoran, merangsang peredaran darah, memberikan kesegaran pada tubuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar